Sabtu, 26 November 2016

PULAU KAKABAN PULAUNYA UBUR-UBUR ENDEMIK

PULAU KAKABAN
DANAU KAKABAN SYURGANYA UBUR-UBUR ENDEMIK
Oleh : Saprudin Ithur
Adrenalin sang pelancong yang hobi menikmati keindahan alam Indonesia yang luar biasa dari jutaan destinasi  wisata khususnya alam Bahari Kabupaten Berau Kalimantan Timur yang di kenal dengan kepulauan Derawan yang indah dan eksotik saat ini dikenal dengan Syurganya Para Pelancong, masih dikawasan kepulauan Derawan mari kita jalan-jalan ke Pulau Kakaban. Sebelum masuk ke Pulau Kakaban kita kenali lebih dahulu Kabupaten Berau secara utuh.
Kabupaten Berau salah satu dari 9 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur setelah 5 Kabupaten Kota yang ada di Kaltim memisahkan diri menjadi Provinsi Kaltara. Kabupaten Berau dengan luas wilayahnya34.127 Km2 atau 3.426.070 ha dengan luas Laut sekitar 1.222.988 ha. Kabupaten Berau berbatasan dengan Kaltara di sebelah Barat dan Utara, Selat Makassar disebelah Timur, dan Kabupaten Kutai Timur disebelah Selatan.
Kabupaten Berau memiliki keindahan alam yang luar biasa, keindahan alam tersebut sudah ada sedemikian rupa. Disamping itu Kabupaten Berau juga memiliki wisata budaya dan wisata  sejarah, serta memiliki gua-gua gunung kars yang pernah didiami manusia sejak 3000 sampai 6000 tahun yang lalu. Untuk datang kekawasan destinasi wisata dari kota Tanjung Redeb sangat mudah, trasportasi darat, laut, dan sungai mudah didapat. Pelancong ingin datang ke Kabupaten Berau telah dimanjakan dengan kemudahan trasportasi udara. Bandara Kalimarau Kabupaten Berau sudah didarati pesawat besar boing 737 seperti Sriwijaya, Wing Air, Garuda, dan Kalstar. Naik pesawat dari Jakarta-Balikpapan-Berau, dari Bali-Balikpapan-Berau, dari Surabaya-Balikpapan-Berau, dari Jojakarta-Balikpapan-Berau, dari Makassar-Balikpapan-Berau, dari Samarinda-Berau, dari Tarakan-Berau. Jalan darat bisa dari Malinau-Bulungan-Berau, dari Samarinda-Bontang-sangata-Berau. Lewat laut dari Pilifina atau Kinabalu Malysia-Kepulauan Derawan/Maratua, dari Balikpapan-Berau, dari Samarinda-Berau, dari Surabaya-Berau. Hotel, Penginapan, losmen, Cotage, dan homestay sudah tersedia dikota maupun di destinasi wisata. Jadi mau apa lagi…..ayo datang ke Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur Indonesia.
Kawasan laut Kabupaten Berau dikenal dengan kawasan wisata bahari yang indah dan eksotik terdiri dari 31 pulau-pulau kecil, yaitu pulau Semut, pulau Andongabu, pulau Bakungan, pulau Bulingisan, pulau Derawan, pulau Maratua, pulau Nunukan, pulau Panjang, pulau Rabu-rabu, pulau Sangalaki, pulau Sangalan, pulau Sepinang, pulau Semama, pulau Sidau, pulau Talaung, pulau Pabahanan, pulau Kakaban, pulau Sambit, pulau Blambangan, pulau Mattaha, pulau Bilang-bilangan, pulau Balikukup, pulau Kaniungan Besar, pulau Kaniungan Kecil, pulau Manimbora, pulau Lungsuran Naga, pulau Guntung, pulau Lalawan, pulau Badak-badak, pulau Tidung, dan pulau Tempurung. selain itu masih terdapat beberapa gosong atau gundukan pulau pasir putih ditengah laut dan atol, seperti gosong Mangkalasa, gosong Masimbung, gosong Buliulin, gosong Pinaka, gosong Tababinga, gosong Lintang, gosong Muaras, dan gosong Malalungun. Dari 31 pulau tersebut diatas yang berpenghuni hanya 4 pulau yaitu pulau Derawan, Pulau Maratua diwilayah utara, Pulau Balikukup, dan Pulau Kaniungan Besar di wilayah selatan Kabupaten Berau. Sedangkan Pulau-pulau yang sangat terkenal saat ini adalah Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua, pulau Samama dan pulau Panjang.
Mari kita mulai mengenali lebih dekat Pulau Kakaban dan sekelilingnya dengan Danau Ubur-ubur endemik yang tiada tara dimuka bumi.
Pulau Kakaban dengan luas 774,20 ha adalah pulau batu yang sangat keras dikenal dengan kars. Berkunjung ke Pulau Kakaban seolah mengunjungi “Jurassic Park” karena puluan Kakaban yang tidak berpenghuni itu merupakan laguna dari sebuah atol purba yang terangkat kepermukaan dan terbentuk dari karang lebih dari dua juta tahun lalu (information of Tourism Destinations Berau Regency, Dibudpar Berau, 2013). Disana terdapat gua-gua batu karang yang dimanfaatkan oleh burung-burung walet sebagai rumah atau sarang, hasil proses geologis ribuan tahun serta danau yang airnya tidak seasin air laut disekitarnya. Di Danau Kakaban hidup biota yang biasa hidup ditemukan di air laut, seperti alga, anemon laut, 4 jenis ubur-ubur yang tidak menyengat yang jumlah mencapai jutaan, spons, ketimun laut atau teripang, kepiting dan berbagai jenis ikan kecil. Danau Kakan merupakan saudara dari danau yang ada di mekronesia. Bedanya, jumlah dan jenis spesies biota yang dikandung Danau Kakaban lebih beraneka ragam dan istimewa. Pulau Kakaban hanya menjadi tempat kunjungan wisatawan dan tidak ada fasilitas penginapan dan rumah makan. Kalau tempat menginap dan makan ada di Pulau Derawan dan Pulau Maratua.  Pengunjung atau wisatawan yang datang ke Pulau Kakaban harus turut menjaga keaslian dan kelestarian pulau dengan tidak membuang sampah kedalam danau atau di sekitar danau dan tidak mengganggu dan merusak seluruh batu karang, semak belukar, pohon-pohon, burung-burng dan atau apa saja yang ada di Pulau Kakaban. Pulau Kakaban adalah salah satu pulau Korservasi Laut dan diusulkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia.

Danau ditengah pulau batu karang seperti Danau Kakaban ada di Pulau Palau Mekronesia, selain itu ada di Pulau Maratua, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Raja Ampat di Papua. Diseluruh dunia hanya ada lima pulau kars batu karang yang memiliki danau dengan kehidupan biota yang sangat unik dan luar biasa, empat diantaranya ada di Indonesia dan hanya satu yang ada di luar negeri, diantara empat yang ada di Indonesia, dua diantaranya ada di kawasan wisata bahari kebanggaan Kalimatan Timur di Kabupaten Berau yaitu  Danau Pulau Kakaban dan Danau di Pulau Maratua. Oleh karena itu ngapain pergi jauh-jauh keluar negeri, dinegeri sendiri tersedia tujuan wisata yang tiada tara dan tiada duanya di dunia. Achk…….apa lagi yang dipikir…..ayo tamasya ke Pulau Kakaban yang memiliki Danau dengan ubur-ubur endemik didalamnya.
Letak Danau Kakaban:

Danau Kakaban terletak di Pulau Kakaban, sebuah pulau kecil tak berpenghuni di pesisir timur Kalimantan. Posisinya sedikit di sebelah utara Tanjung Mangkalihat, tegak lurus ke arah laut lepas dari muara Sungai Berau. Pulau Kakaban memiliki panjang 6 km, lebar 2,5 km, dan  luas 774,20 ha. Sedangkan Danau Kakaban memiliki panjang 2,6 km, lebar 1,5 km, luas sekitar 390 ha dengan kedalaman maksimum 11 m. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Bentuk pulau menyerupai angka 6 terbalik dan didominasi oleh dataran karst berbukit kecil bahan induk dari batu kapur dengan lapisan tanah permukaan yang dangkal (<10 cm). Memiliki jenis tanah dengan top soil yang sangat dangkal. Vegetasi yang terdapat di dataran berbukit ini cukup lebat namun secara ekologis tergolong sangat rapuh. Di Pulau Kakaban terdapat hutan kapur seluas 695 ha dengan kondisi yang masih baik. Seluruh pulau selain danau ditumbuhi hutan kayu dan semak belukar yang lebat. Masuk kawasan Pulau Kakaban selain menikmati deburan ombak yang menghempas kepantai dan batu karang, pantai Pulau Kakaban hanya kelihatan waktu air laut surut saja, bisa menyelam disekitar pulau yang sedikit landai, batu kars  berbukit-bukit yang ditumbuhi pohon-pohon besar dan kecil seperti tracking dihutan kars, begitu. Baru kemudian berseda gurau dengan jutaan ubur-ubur di Danau Kakaban. Di Danau selain bisa berenang  secara alami, juga bisa snockling, dan menyelam atau diving sampai kedasar danau yang dalam maksimalnya hanya 11 meter.
Padang Lamun
Lamun atau dikenal seagrass adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam laut. Lamun hidup di perairan dangkal pada substrat pasir, lumpur, puing dan rataan terumbu pulau karang. Secara ekologis memiliki fungsi penting bagi wilayah pesisir, yaitu :
1.      Sumber utama produktivitas primer;
2.      Sumber makanan bagi organism, misalnya penyu;
3.      Menstabilkan dasar yang lunak;
4.      Tempat berlindung organism dari predator;
5.      Tempat pembesaran beberapa spesies ikan;
6.      Peredam arus dan;
7.      Tudung pelindung sinar panas matahari bagi penghuninya.
Parameter lingkungan utama yang mempengaruhi pertumbuhan lamun adalah kecerahan dengan kedalaman kurang dari 10 meter, kisaran temperature optimum 28 – 30 derajat celcius. Disekitar Pulau Kakaban terdapat padang lamun, padang lamun tersebut dapat ditemukan di sebelah barat pulau yang mempunyai pantas relative landai dengan tutupan hampir rata, sekitar 5 %.
Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat didaerah tropis. Meskipun terumbu karang ditemukan di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang dengan baik. Didunia terdapat dua kelompok karang yaitu karang hermatifik dan karang ahermatifik. Perbedaan kedua jenis kelompok batu karang ini terletak pada kemampuan karang hermatifik didalam menghasilkan terumbu. Kemampuan dalam menghasilkan terumbu tersebut disebabkan oleh adanya sel-sel tumbuhan yang berseimbiosis didalan jaringa hermatifik. Sel-sel tumbuhan ini dinamakan zooxanthellae. Terumbu karang disekeliling Pulau Kakaban mempunyai tutupan rata-rata 27,12 % untuk karang keras dan 33,96 % untuk karang hidup.
Cetacean dan Manta Rays
Cetacean adalah nama kelompok bagi paus (whale) dan lumba-lumba (dolphin). Perairan Kawasan Konservasi Laut (KKL) Berau sebagai bagian dari selat Makassar merupakan koridor migrasi cetacean. Selain itu cetacien juga banyak ditemukan menetap dikawasan ini. Spesies yang mempunyai kemampuan migrasi sangat jauh adalah Sperm Whale dewasa yang hidup di lintang tinggi dan bermigrasi ke Indonesia lewat Selat Makassar untuk beranak ditempat yang hangat. Hasil survey pada Oktober 2003 dari April sampai dengan Mei  2004 dietemukan lebih 856 individu cetacean terdiri dari 10 spesies yang melintasi kisaran Pulau Maratua dan Pulau Kakaban. Sebagian besar individu ditemukan antara 1-2 mil dari pulau dengan kedalaman 200 m, tepatnya perairan sebelah timur Pulau Maratua dan Timur Kakaban (Maratua Canyon) cukup luas dan dalam. Keberadaan lumba-lumba (spinner, spotted dan bottlenose dolphin) cukup tinggi sebelah timur dan barat Pulau Kakaban. Diidikasikan perairan sekitar Kakaban merupakan habitat untuk spinner, spotted, dan bottlenose dolphin. Sedangkan Manta Ray di Kakaban adalah hanya menjadi lintasan sesekali saja, tempat bermain diluar kerumunan, sedangkan pusat wilayahnya ada di sekitar Pulau Sangalaki yang tidak terlalu jauh dari Pulau Kakaban. Begitu pula dengan penyu tidak menjadikan Pulau Kakaban sebagai tempat bertelur karena sekeliling pulau Kakaban adalah batu karang keras bukan pasir seperti Pulau Sangalaki atau Pulau Derawan. Namun sekitar Pulau Kakaban ada tempat tertentu yang tidak berbeda dengan sekitar Pulau Maratu yang dijadikan oleh kawanan penyu hijau tempat bermain, tempat makan dan tempat kawin.

Ubur-ubur Endemik
Ubur-ubur yang ditemukan di Danau Kakaban merupakan ubur-ubur endemik. Danau yang terisolasi selama ribuan tahun ini hanya dihubungkan dengan saluran bawah air, seperti gua dan terowongan (channel). Limpasan air karena pengaruh pasang surut sangat kecil. Karena kondisi yang terisolasi tersebut, maka banyak terdapat flora dan fauna endemik hidup dalam danau. Kolam air danau dipenuhi dengan ubur-ubur yang tidak menyengat, yang terdiri dari 4 genera yang berbeda yaitu : 1) Mastiglas; 2) Cassiopela; 3) Aurelia dan; 4) Tripedelia. Taxa lain yang terdapat melimpah di danau Kakaban, antara lain Alga (halimedia dan caulerpa), Anthozoa asteroidean, Tunicate, Porifera dan, Molluska (Buku Saku Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Berau, 2009).
Karakteristik unik Pulau Kakaban adalah karena hewan herbivore bertulang belakang ditemukan sangat sedikit, hanya herbivora makroinvertebrata. Oleh karena itu isolasi geografis dari danau tersebut,  maka flora dan fauna sangat berbeda dengan perairan laut Pulau Kakaban. Kondisi yang unik tersebut adalah pergerakan plankton, partikel organik terlarut, sedimen dan nutrient oleh arus yang sangat terbatas. Dengan kata lain, transport material seperti detritus dari sumber terrestrial dan hutan mangrove di Pulau Kakaban hanya karena hujan. Akibatnya fauna yang terdapat di danau laut tersebut telah beradaptasi secara khusus dalam menerima sumber karbon mereka. Sebagai contoh sea anemone yang merupakan pemangsa satu-satunya ubur-ubur yang terdapat di Danau Kakaban.

Untuk berkunjung ke Pulau Kakaban sangat mudah, dari Balikpapan menuju Berau bisa naik pesawat Garuda, Sriwijaya, Wing Air, dan Kalstar, setiap hari dua kali penerbangan. Dari samarinda dan Tarakan bisa naik pesawat Kalstar, atau jalan darat dari Samarinda, dari Bontang, dari Kutai Timur, dari Malinau, dari Bulungan menuju Berau langsung menuju Tanjung Batu. Dari Tanjung Batu menuju Pulau Kakaban banyak kendaraan laut speedboat, silahkan negosiasi harga sesuai dengan kemampuan dan besarnya speedboat yang dipakai. Mudah sekali kok untuk datang ke Pulau Kakaban Pulau Syurganya ubur-ubur endemik yang sangat langka di dunia.

PULAU DERAWAN SYURGANYA PELANCONG

PULAU DERAWAN PULAU SYURGANYA PELANCONG
Saprudin Ithur

Kabupaten Berau salah satu dari 9 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur dengan luas wilayahnya 3.426.070 ha dengan luas Laut sekitar 1.222.988 ha. Kabupaten Berau berbatasan dengan Kaltara di sebelah barat dan utara, Selat Makassar disebelah Timur, dan Kabupaten Kutai Timur disebelah Selatan.
Kawasan laut Kabupaten Berau dikenal dengan kawasan wisata bahari yang indah dan eksotik terdiri dari 31 pulau-pulau kecil, yaitu pulau Semut, pulau Andongabu, pulau Bakungan, pulau Bulingisan, pulau Derawan, pulau Maratua, pulau Nunukan, pulau Panjang, pulau Rabu-rabu, pulau Sangalaki, pulau Sangalan, pulau Sepinang, pulau Semama, pulau Sidau, pulau Talaung, pulau Pabahanan, pulau Kakaban, pulau Sambit, pulau Blambangan, pulau Mattaha, pulau Bilang-bilangan, pulau Balikukup, pulau Kaniungan Besar, pulau Kaniungan Kecil, pulau Manimbora, pulau Lungsuran Naga, pulau Guntung, pulau Lalawan, pulau Badak-badak, pulau Tidung, dan pulau Tempurung. selain itu masih terdapat beberapa gosong atau gundukan pulau pasir putih ditengah laut dan atol, seperti gosong Mangkalasa, gosong Masimbung, gosong Buliulin, gosong Pinaka, gosong Tababinga, gosong Lintang, gosong Muaras, dan gosong Malalungun. Dari 31 pulau tersebut diatas yang berpenghuni hanya 4 pulau yaitu pulau Derawan, Pulau Maratua diwilayah utara, Pulau Balikukup, dan Pulau Kaniungan Besar di wilayah selatan Kabupaten Berau. Sedangkan Pulau-pulau yang sangat terkenal saat ini adalah Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua, pulau Samama, diselatan ada Pulau Balikukup dan Pulau Kaniungan.
Sekarang kita mulai berbicara pulau Derawan lebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pulau-pulau lain yang sangat indah dan mendunia. Pulau Derawan adalah pulau yang sangat indah, penduduknya ramah, berkeliling pulau Derawan dengan berjalan kaki hanya memakan waktu 30 sapai 45 menit. Disekitar pulau Derawan dapat melakukan kegiatan berenang, snockling dan menyelam atau diving. Bawah lautnya waw… sangat indah dengan ratusan jenis terumbu karang, dan ikan-ikan  warna-warni. Hasil survei Manta Tow 2003 menunjukkan bahwa terumbu karang di Pulau Derawan mempunyai tutupan rata-rata karang keras 17, 41 % dan tutupan rata-rata karang hidup 27,78%. Di pulau Derawan terdapat enam spesies lamun yang dapat ditemukan disekeliling pulau, yaitu Thalasia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Cyamodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, dan Halodule pinifolia dengan jenis dominan Thalasia hemprichii dan Halophila ovalis. Survei yang dilakukan oleh Naturalis Museum Leiden 2003, survei terhadap karang jamur (mushroom coral) menyebutkan diperairan Berau menemukan 40 spesies karang jamur. Keanekaragaman karang jamur paling tinggi ditemukan di lereng terumbu, terutama di pulau Derawan dan pulau Sangalaki. Hoeksema (2005)  menyatakan bahwa perairan Konservasi Kawasan Laut Berau merupakan pusat dari keanekaragaman hayati untuk karang jamur. Ikan karang yang ada diperairan laut Berau terdapat 832 spesies yang terbagi dalam 272 genera dan 71 famili. Tambahan baru 40 spesies, 16 genera dan 6 famili sehingga total 872 spesies ikan karang (Allen, 2003), yang pasti anda berenang kemana saja di sekitar pulau Derawan selalu bertemu dengan ikan dari ikan yang besar sampai dengan ikan terkecil yang hampir tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Penyu hijau setiap saat air pasang berkeliaran sampai mendekati bibir pantai, bagi yang pandai berenang, boleh berenang dan mendekati penyu yang lucu dan menggemaskan, tidak bisa berenang bisa menyaksikan dijembatan-jemabatan penginapan yang menjorok ke laut. Berau merupakanj tempat penyu hijau bersarang terbesar di Asia Tenggara. Populasi penyu hijau (green turtle) yang bersarang lebih 5.000 penyu betina per tahun. Wah…wah..luar biasa Kabupaten Berau lho. Selain penyu hijau juga ada penyu sisik (hawksbill turtle), diantara sekian banyak pulau peneluran penyu di perairan Kabupaten Berau adalah salah satunya pulau Derawan. 
Ingin belajar dan mendapatkan sertifikat diving tidak perlu keluar negeri, cukup di Pulau Derawan saja. Instruktur diving yang ada di Pulau Derawan sudah bersertifikat internasional. Untuk tempat tinggal atau menginap jangan khawatir ada cotage, penginapan, dan homestay. Apabila sudah penuh di pulau Derawan bisa menginap di Tanjung Batu, atau sekalian menginap di Pulau Maratua. Bagi yang ingin mancing dan hobi mancing, sekitar pulau Derawan adalah syurganya jutaan  ikan. Kapal-kapal kecil milik masyarakat yang ada di Tanjung Batu, Pulau Derawan, dan Maratua siap mengantar para penyuka mancing.
Pada  tahun 2013 Pantai Pulau Derawan  menjadi salah satu pulau dengan pantai terindah  didunia versi CNN (dari 100 pantai terindah di dunia), Pantai Derawan masuk urutan 64 dari ratusan ribu pantai didunia yang disurvei dan dinilai, dan tahun 2014 dari Majalah Nasional Geografik Pulau Derawan sebagi tujuan wisata yang terbaik. Luas Pulau Derawan hanya 44,60 ha.  Bagi yang ingin datang ke Pulau Derawan sangat mudah, dari Balikpapan bisa naik pesawat Sriwijaya air, Wing air, Garuda, atau Kalstar, dari Samarinda bisa naik pesawat Kalstar atau alternatif lain melalui jalan darat, dari Tarakan bisa naik pesawat Kalstar sampai di bandara Kalimarau Kabupaten Berau, dari Bulungan, Malinau Kutai Timur menggunakan jalur darat lansung kekota Tanjung Redeb. Dari sana dilanjutkan naik mobil  selama dua jam sampai di Tanjung Batu, lalu menyeberang pakai spedboat hanya lima belas menit sampai di Pualau Derawan.
Ayo jaga Pulau Derawan.
Pulau Derawan sebagai tempat tujuan wisata yang terbaik saat ini harus dijaga agar tetap menjadi tempat tujuan wisata bahari terbaik selamanya. Maksudnya bukan sekedar beberapa tahun saja, kemudian  ditinggalkan dan tidak ada pengunjung lagi. Para pengunjung pindah kelain hati. Untuk itu masyarakat Kabupaten Berau umumnya dan masyarakat sekitar Pulau Derawan pada khusunya harus bertanggung jawab untuk memelihara, menjaga, dan melestarikan kawasan Pulau Derawan. Ayo kita jaga Pulau Derawan bersama-sama.
1. Masyarakat Pulau Derawan, Tanjung Batu dan sekitarnya harus menjadi tuan rumah yang baik didaerahnya masing-masing. Lalu secara sadar terpanggil serta berkewajiban menjaga kawasan pantai dan laut Tanjung Batu, menjaga kawasan laut dan pantai Pulau Derawan. Menjaga kebersihannya, menjaga dan mengawasi perkembangan penyu serta habitatnya, menjaga kawasan terumbu karang dan lain-lain. Sepanjang wisatawan datang kekawasan tersebut, mobil milik masyarakat mendapat hasil, speadboat Tanjung Batu dan Pulau Derawan mendapat hasil, penginapan di Tanjung Batu dan Pulau Derawan mendapat hasil. Kapal-kapal kecil untuk membawa para penggemar mancing mendapat hasil. Tetapi sebaliknya apabila tidak dijaga dengan baik kawasan laut, pantai dan sekitarnya. Laut kotor penuh dengan sampah, pantai kotor penuh dengan sampah, masyarakat tidak perduli dengan keadaan lingkungannya, yang terjadi pasti lambat laun kawasan Pulau Derawan akan ditinggalkan pengunjung. Pada masa yang akan datang kawasan Pulau Derawan hanya tinggal kenangan, hanya tinggal ceritera, hotel dan penginapan jadi sarang laba-laba. Sudah banyak contoh pulau terkenal didunia yang ditinggal pengunjung dan pencintanya.
2. Pemerintah Kabupaten Berau secara terus menerus memonitor perkembangan kunjungan wisata setiap tiga bulan sekali, dan mengevaluasi akibat dari banyaknya pengunjung yang datang kekawasan tersebut. Misalnya, Dinas Perikanan dan Kelautan memonitor dan mengevaluasi dampak kunjungan wisata terhadap laut, pantai, pulau dan habitatnya, Dinas Kehutanan memonitor dan mengevaluasi keberadaan hutan dan kehidupan burung-burung yang ada disana, Badan Lingkungan Hidup memonitor dan mengevaluasi dampak dari perkembangan penduduk dan rumah penduduk, penginapan, hotel, serta akibat dari membeludaknya sampah yang ditinggalkan wisatawan, Kantor Kebersihan mengupayakan bagaimana cara yang terbaik dan murah untuk mengangkut atau memusnahkan sampah basah dan sampah kering, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mendorong kebudayaan lokal tetap bisa hidup, lestari, dan dipertunjukkan kepada pengunjung sebagai upaya mempertinggi nilai jual wisata dan sekaligus pilter berkembangnya budaya baru yang masuk kekawasan tersebut, serta memonitor dan mengevaluasi dampak kunjungan wisata terhadap tempat-tempat yang favorit dan menarik bagi wisatawan, kepolisian secara terus menerus melakukan pengawasan dan pengamanan agar wisatawan yang datang selalu merasa aman dan nyaman di kawasan Pulau Derawan dan sekitarnya.
3. Speadboat yang datang dari Tarakan dan kota-kota lain tidak boleh lagi masuk ke Kawasan Pulau Derawan, mereka mengantar wisatawan sampai di Tanjung Batu saja, yang melanjutkan ke Pulau Derawan dan sekitar harus speatboat dan motoris Tanjung Batu atau dari Pulau Derawan yang paham benar dengan kawasan Pulau Derawan. Agar kedatangan speadboat mereka tidak mengganggu kehidupan dan habitat penyu hijau, penyu sisik, manta ray dan lain-lain. Karena banyak ditemukan penyu dan manta ray yang luka dan robek punggungnya terkena baling-baling atau kipas speadboat yang melaju kencang. Penyu strees lari sejauh-jauhnya dan ada yang mati, manta strees dan ketakutan lari sejauh-jauhnya mencari tempat baru yang aman, nyaman, dan tenang. Yang dirugikan lagi-lagi masyarakat Pulau Derawan, Tanjung Batu dan sekitarnya secara umum yang dirugikan adalah Kabupaten Berau. Speadboat dari Tarakan, travel dari Tarakan tidak akan perduli dengan kawasan Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki dan lain-lain, mereka hanya mencari keuntungan saja. Soal kerusakan kawasan, rusaknya habitat laut dikawasan tersebut mereka tidak mau tahu. Mereka menerima tamu langsung antar ke Pulau Derawan dan sekitarnya, dua hari kemudian pulang dengan bangga dan pongahnya. Yang terjadi akhir-akhir ini banyak ubur-ubur di Danau Kakaban yang mati, berkurangnya manta dikawasan Pulau Sangalaki, menurunnya penyu hijau yang datang ke Pulau Derawan. Yang bisa mengatur kedatangan travel dan speadboat dari Tarakan adalah Angkatan Laut, Kepolisian, dan Dinas Perhubungan bekerjasa sama dengan SKPD lain yang terkait, tujuanya hanya semata-mata menjaga kelangsungan wilayah kunjungan wisata agar tetap terjaga dan lestari.
4. Apakah akibat dari speadboat dari Tarakan saja sebagai penyebabnya, tentu saja tidak. Pemilik dan motoris speadboat Tanjung Batu dan Pulau Derawan harus lebih dahulu memahami betapa pentingnya menjaga habitat penyu, kawasan laut, dan kawasan Pulau Derawan. Begitu mendekati Pulau Derawan kendaraan laut seperti kapal dan speadboat sudah memperlambat kecepatan. Tidak boleh laju, motoris harus waspada jangan sampai menabrak, penyu, manta dan semua binatang yang hidup dilaut. Lalu sampaikan kepada penumpang “ maaf bapak ibu semua, kita tidak boleh membawa speadboat dengan laju saat mendekati Pulau Derawan, karena: pertama, laut menjadi bising, ikan dan penyu disekitar ini menjadi strees dan lari dari kawasan Pulau Derawan; kedua, mengganggu ketenangan orang-orang yang lagi snockling dan menyelam disekitar Pulau Derawan; ketiga, bisa menabrak orang-orang yang lagi asik berenang atau belajar menyelam. Ketika didalam laut, saat menyelam, suara speadboat yang laju kencang sangat bising, mengganggu gendang telinga, dan mengganggu ketenangan para penyelam. Kita harus menghormati wisatawan agar pengunjung terus berdatangan kekawasan ini”. Setiap membawa penumpang, motoris harus menceriterakan hal tersebut. Agar pengunjung merasa menghormati,  mencintai, dan ikut menjaga kawasan Pulau Derawan.
5. Semua kendaraan laut seperti speadboat, kapal besar, kapal nelayan tidak boleh membuang minyak solar, oli dan sejenisnya ke pantai dan kelaut, karena minyak solar, bensin, oli akan mencemari pantai dan laut. Lambat laut akibatnya pencemaran tersebut menjadi fatal, merusak permukaan laut. Semua makhluk yang hidup dilaut bernafas kepermukaan laut, akibatnya terisap cairan minyak solar, oli dan lain-lain. Makhluk yang hidup dilaut akan mati, strees, atau lari berpindah ketempat lain yang jauh yang masih belum tercemar. Sedangkan Ikan yang sudah tercemar berakibat patal apabila dikonsumsi secara terus menerus oleh manusia. Kalau sudah pantai rusak dan tercemar, laut rusak dan tercemar akibat dan dampaknya pasti kepada kunjungan wisata, menurunnya kunjungan wisata. Dampaknya kepada masyarakat sekitar. Tidak ada lagi yang bisa dihasilkan dari laut yang sudah tercemar.
6. Hentikan menangkap ikan dengan menggunakan bom dan potas atau sejenisnya. Para pelaku yang menangkap ikan masih dengan cara menggunkan bom dan potas atau sejenis itu harus ditangkap dan diadili, karena dengan jelas-jelas melanggar peraturan dan hukum negara Republik Indonesia. Dengan menggunkan bom, potas dan sejenisnya sangat merusak. Merusak alam, merusak habitat laut, merusak spesies ikan, merusak terumbu karang, untuk memulihkan kembali butuh waktu cukup lama sampai dua puluhan tahun. Membayakan bagi pelakunya sendiri. Tentu perbuatannya tersebut sangat merugikan bagi orang lain, bagi masyarakat banyak, dan bagi negara. Ikan yang terkena bom tidak baik untuk dikonsumsi manusia, apalagi anak yang masih balita. Artinya pelaku bom ikan sangat berdosa, berdosa besar, karena merugikan orang lain, merusak alam, manusia yang menkonsumsi terkena radiasi berbahaya.
Ayo….Jadikan kawasan Pulau Derawan sebagai tempat kunjungan wisata yang lestari, sehat, segar, aman, dan nyaman serta penuh dengan kenangan indah. Mari kita bahu membahu untuk menjaganya, untuk kelangsungan hidup manusia sepanjang masa. Ayo semua kita bersama “Sayangi Kawasan Kepulauan Derawan dengan tidak meninggalkan sampah dimanapun anda berada”.

Cintai Negerimu, Jelajahi Negerimu, Ayo Tamasya ke pulau Derawan, pulau eksotik, pulau syurganya pelancong, pulau syurga  yang mendunia. 

MERABU DESA PENINGGALAN PRASEJARAH


DESTINASI WISATA PENINGGALAN PRASEJARAH DESA MERABU

Kabupaten Berau sangat kaya dengan destinasi wisatanya. Didaerah laut dikenal dengan destinasi wisata Bahari yang didukung oleh 33 pulau yang indah dan menawan. Laut  yang luas tidak kurang dari satu juta tiga ratus hektar lebih dilintasi ratusan jenis ikan kecil sampai ikan yang sangat besar. ikan-ikan besar itu antara lain ikan lumba-lumba, beberapa jenis ikan paus raksasa, manta, dan penyu hijau. Dasar lautnya dihiasi berbagai jenis terumbu karang yang elok dan menawan, jutaan ubur-ubur  endemic di danau pulau kakaban,  memiliki pantai pasir putih, hutan mangrove yang subur, didukung dengan masyarakat Bajau yang ramah dengan kebudayaannya yang masih kental dan lestari. Begitu pula dengan pedalamannya, sungainya masih asri, di sepanjang aliran sungai tampak elok, rupawan. Air yang deras menghantam tebing dan batu hitam menyanyikan lagu Mengenai suku Punan dan nyanyian Jiek Dayak Ga’ai, hulu-hulu sungai memiliki keindahan tetapi juga menantang dengan jeram-jeram yang dihiasi batu sekeras baja, batu itu menyembul kepermukaan. Semua dengan keunikannya, semua dengan ceriteranya masing-masing.
Sepanjang aliran sungai Kelay memiliki ratusan anak sungai. Anak sungai Kelay yang besar antara lain sungai Inaran, sungai Lesan dan sungai Long Gie. Didalam sungai Lesan juga banyak anak sungai didalamnya. Anak sungai Lesan yang paling indah dan eksotik adalah sungai Nyadeng di Kampung Merabu. Sungai Nyadeng tidak panjang, panjangnya kurang lebih empat ratus meter saja.
Berbicara kebudayaan disepanjang sungai Kelay, tentu tak tertandingkan. Ada  budaya suku Dayak Ga’ai di Kampung Tumbit Dayak, di Kampung Long Lanuk, dan Kampung Lesan Dayak. Budaya suku Dayak Lebbo ada di Kampung Inaran, Kampung Merapun, Kampung Merabu, Kampung Mapulu dan Kampung Panaan. Budaya suku Dayak Punan di Kampung Long Gie atau Long Beliu, di  Kampung Long Boy dan terus masuk kehulu sungai Kelay. Kebudayaan  suku Dayak Kenyah di Kampung Bena Baru, di Kampung Nyapa Indah, Kampung Merasa, dan Kampung Long Gie. Semuanya  masih kental dan bersatu dengan alam, dalam kehidupan sehari-hari suku Dayak masih mempertahankan cara berkebun tradisional, menanam padi gunung, berburu, memanjat madu, berperahu, dan melaksanakan upacara adat.
Peninggalan sejarah dan purbakala, kuburan dalam liang yang dikenal dengan Lungun masih tersimpan di gua-gua yang ada di pegunungan Kars Merabu, Pegunungan Kars Merasa, Pegunungan kars Nyapa, dan pegunungan kars Suaran.
Kali ini mari kita lebih mengenali kawasan Karts Kampung Merabu yang sangat bagus dan luar biasa. Mau ke Merabu mengunjungi  budaya Masyarakat Kampung Merabu, ke Sungai Green Nyadeng, kepuncak gunung Ketepu melihat matahari terbit dan matahari terbenam, dan ke Gua Pra Sejarah yang sudah berusia lebih sepuluh ribu tahun. Dating dari luar Kabupaten Berau bisa naik pesawat dari :
1) Jakarta-Balikpapan-Berau;
2) Bali-Balikpapan-Berau;
3) Jogjakarta-Balikpapan-Berau;
4) Semarang-Balikpapan-Berau;
5) Solo-Balikpapan-Berau;
6) Surabaya-Balikpapan-Berau;
7) Makasar-Balikpapan-Berau.
Sampai di Berau turun di bandara Kalimarau, dari sana menuju  Ibu kota Kabupaten Berau kota Tanjung Redeb hanya Sembilan kilometer saja. Di Kota Tanjung Redeb tersedia penginapan yang sangat murah sampai hotel yang harganya satu jutaan permalam, tersedia kuliner, restoran, rumah makan, toko, pasar, tempat bersantai waktu malam, travel, dan mobil untuk mengantar pelancong sampai ketujuan.
Dari kota Tanjung Redeb menuju Kampung Merabu naik mobil selama 3-4 jam melalui jalur jalan yang sangat menantang dan ekstrim. Dari Kota Tanjung Redeb menuju Merabu ditempuh dengan jalan darat 135 km. Jarak dari kota Tanjung Redeb sampai persimpangan menuju kampung Muara Lesan 80 km, dari persimpangan tersebut sampai kampung Muara Lesan (sungai kelay) 20 km, dari kampung Muara Lesan sampai Kampung Merabu 35 km. Disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan mobil doble gardan, sebab jalan waktu hujan sangat licin. Sewa mobil untuk dua hari Rp 3.000.000, diantar saja Rp 1.500.000 - Rp. 2.000.000 atau dijemput saja juga Rp. 2.000.000, tergantung negosiasi dengan pemilik mobil/rental. Menyebrang sungai Kelay menggunakan kapal dengan biaya Rp. 100.000 sekali menyeberang.
A. SUNGAI GREEN NYADENG DAN PUNCAK KETEPU
Sungai Nyadeng kami beri nama dengan SUNGAI GREEN NYADENG atau lebih keren kami namai Nyadeng Green River. Sungai itu warnanya hijau/green, menawan, unik, aneh, segar, dan airnya dingin. Untuk mandi dan berendam sangat nyaman dan segar, air sungai green Nyadeng membuat awet muda. Kata tokoh Adat Kampung Merabu “ Bapak Ibu yang mencucui muka di sungai bikin waet muda, apalagi mandi dan berendam didalamnya lebih bagus lagi”. Yah, kalau mandi pasti basah semua, maka bermanfaat buat seluruh tubuh, seger, sehaaattt. Wah wah wah….kalau begitu ayo segera kesana, mandi, berendam, dan menyelam sekalian supaya tubuh  awet muda…begitukan….he…he…he…
Ujung sungai masuk kedalam batu menukik  kebawah menusuk kedalam bumi, dalamnya hamper lima puluh meter. Air Sungai Green Nyadeng keluar dari dalam batu gunung kars, itulah penyebabnya membuat warna air menjadi hijau. Panjang sungai nyadeng tidak kurang dari empat ratus meter, lalu masuk dan menyatu ke sungai Lesan.  Sungai Nyadeng adalah anak sungai Lesan, sungai Lesan adalah anak sungai Kelai, sungai Kelai adalah cabang sungai Berau seterusnya masuk kelaut.
Untuk menuju Nyadeng Green River membutuhkan waktu tiga puluh sampai empat puluh lima menit. Lebih lama apabila air surut atau kering, perahu harus dibantu didorong. Sehabis hujan air sungai dalam, perahu melaju lebih lancar dan lebih cepat. Dari Kampung Merabu naik perahu Ketinting muat empat sampai lima orang, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki. Biaya sebuah perahu serratus ribu rupiah. Motoris langsung menjadi pemandu menuju sungai Nyadeng.  Berjalan kaki melintasi bukit-bukit kecil dengan hiasan hutan yang masih utuh dan perawan, hati-hati sepanjang jalan banyak batu yang menonjol dan tajam. Ketika angin sepoi mendorong daun-daun pohon besar dan tinggi, daun kering terlepas dan jatuh berhamburan bersama bunga berwarna merah dan putih, dan buah pohon kapur yang gugur berputar seperti kincir angin melayang jatuh satu persatu kedasar bumi. Buah kayu Ulin yang besar dan berat jatuh dari ketinggian melintasi daun ranting sampai ditanah, karena beratnya buah ulin itu menancap ketanah lebih separo masuk dan terkubur. Pohon-pohon besar menghiasi sepanjang jalan, sesekali terdengar patahan ranting dari kejauhan. Kepakan sayap burung banyak terdengar, lari meninggalkan tempatnya karena merasa terusik oleh berisik dan suara gaduh manusia berjalan mendekati tempat mereka yang asyik memadu kasih. Teriakan uat-uat dipucuk pohon terdengar bersahutan, sesekali juga terdengar teriakan orang utan dan macan dahan dari kejauhan. Mungkin naluri mereka mengetahui ada rombongan yang datang memasuki wilayah mereka yang masih lestari. Macan dahan dinamai orang Berau Rimaung Daan, sedangkan Beruk orang Berau menyebutnya Bangkui. Oleh karena itu bela diri asli Berau dikenal dengan nama Kuntau Bangkui.
Dari Nyadeng Green River bisa dilanjutkan perjalanan menuju Puncak Ketepu. Kalau tidak kesana, maka langsung kembali kekampung Merabu. Menuju Puncak gunung Ketepu yang indah itu membutuhkan waktu tidak kurang tiga jam berjalan kaki, sepanjang jalan menanjak terus menerus. Tetapi tidak perlu khawatir, menuju puncak Ketepu walaupun terus naik menuju puncak, masih ada tempat-tempat untuk santai dan istirahat. Artinya tiga jam perjalanan dilakukan dengan santai tapi pasti dan yakinlah pasti bisa dan sampai kepuncak Ketepu. Selelah apapun, begitu sampai di Puncak Ketepu, pasti puas dan rasa lelah yang luar biasa itu hilang seketika. Dari sana pemandangan sangat indah, pucuk-pucuk pohon ada jauh dibawah sana. Diapucuk-pucuk pohon dihiasi dengan awan putih yang ber karang-karang atau bertumpuk-tumpuk disana sini berhamburan. Sebagian lagi berkumpul memanjang dan melebar. Dari puncak Ketepu boleh melihat matahari terbit dan melihat matahari terbenam.
Nyanyian unggas begitu riang ditingkahi suara kereriang hutan warna hijau. Kereriang bersuara sangat nyaring dan tajam, padahal binatangnya hanya sebesar ujung telunjuk jari saja. Begitu ia terbang kecepatan sangat luar biasa, hanya dalam waktu detik saja sudah menghilang disela-sela pohon-pohon. Dilain tempat terdengar suara teriakan burung enggang juga sangat unik. Burung enggang bersuara biasanya saat menjelang terbang saja. Sebelum terbang ia mulai bersuara putus-putus, kuk….kuk…kuk….kuk….kuk. suara itu semakin cepat, begitu suaranya keras, pecah dan sangat cepat pertanda ia mulai terbang meninggalkan tempatnya semula. Wah…wah…wah…. 
Menuju Puncak Ketupu bisa pulang pergi, yang penting berangkatnya pagi-pagi sekali, sore sudah bisa pulang. Tetapi apabila ingin menikmati matahari terbit dan matahari terbenam harus bermalam di Puncak Ketepu. Disana bisa menggerai kemah untuk tempat beristirahat. Sebenarnya kalau tidak hujan di Puncak Ketepu tidak perlu pakai kemah, terbuka saja lebih nyaman, sembari menikmati birunya langit yang dihiasi awan dan bintang gemintang, tetapi untuk menjaga kemungkinan datangnya hujan sebaiknya pasang kemah.
Kalau bermalam di Puncak Ketepu sebaiknya persiapan harus lebih lengkap dan matang, yang dijaga tentu apabila datang hujan secara tiba-tiba. Kemah atau tenda sangat penting, yang berikut makanan harus disiapkan lengkap dengan alat memasaknya. Pakaian juga harus bawa untuk ganti, dalam perjalanan menuju Puncak Ketepu pakaian basah kuyup oleh keringat. Untuk menghindari sakit, pakaian yang sudah basah oleh keringat dan kotor tersebut harus diganti, tambahan bawa jaket yang tebal. Jaket dibutuhkan apabila datang hujan dan angin kencang. Waktu hujan kencang sedikit sulit turun menyeusuri jalan yang licin, apalagi pulang waktu malam dibutuhkan alat penerangan yang memadai.
B. GUA PRASEJARAH
Untuk bermalam di Kampung Merabu, ada beberapa rumah panggung milik masyarakat yang sudah siap. Seperti rumah pa Asrani, misalnya sudah siap menerima kedatangan pengunjung. Sekedar untuk diketahui rumah panggungnya sederhana, tetapi layak untuk tempat tidur dan bersih. Makan, mereka juga siap untuk menyuguhkan makanan sederhana, harap dimaklum namanya juga dipedalaman yang jauh sekali dari kota, tentu serba terbatas. Apabila tersedia anggaran lebih, sebaik membawa makanan seperti makanan ringan, mie instan, dan ikan kaleng. Bagi yang muslim, sebaiknya memberi tahu kepada tuan rumah agar menggunakan tukang masak yang muslim. Mereka sudah paham, dijamin tidak ada masalah. Biaya menginap dan masak silahkan anda bernegosiasi dengan harga yang pantas, tidak merugikan pemilik rumah. Bagi rombongan tentu diatur oleh ketua rombongan dengan sebaik mungkin.
Untuk menuju gua prasejarah harus menggunakan sedikitnya dua orang pemandu, biaya satu orang pemandu Rp. 100.000 per hari. Menuju gua prasejarah dengan berjalan kaki dari kampung Merabu selama 1,5 jam sampai 2 jam, tergantung kecepatan berjalan. Perjalanan melintasi semak belukar, hutan lebat dan menyeberangi dua anak sungi kecil. Banyak yang dapat disaksikan selama dalam perjalanan, keindahan alam, berbagai jenis pohon besar dan kecil, berbagai jenis jamur, berbagai jenis binatang, berbagai jenis tumbuhan obat, keindahan gunung kars, baru sampai ditempat tujuan. Bagi yang ingin melihat langsung pohon ulin yang masih hidup, pohon gaharu, dan rumpun rotan bisa langsung meminta kepada pemandu. Pohon-pohon besar disepanjang jalan masih terlihat dengan gagahnya, pohon meranti merah, pohon meranti putih, pohon kapur, pohon keruing, pohon bangris yang tumbuh ditanah datar dan yang tumbuh di bebatuan karts (batu kapur) masih banyak. Hutan sekitar kampung Merabu sampai wilayah gua prasejarah seluas lebih 840 hektar adalah hutan desa yang sudah mendapat legalitas dari Kementerian Kehutanan pada tahun 2013. Oleh karena itu yang menjaga, merawat, dan menatakelokan hutan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat Merabu.
Gua atau Liang yang terdekat yang dapat dikunjungi antara lain Gua Beloyot, Liang Abu, dan Liang Ara. Gua Beloyot dan Liang Abu sebagai gua pra sejarah, sedangkan Liang Ara adalah gua sungai yang dilangit-langitnya menjadi tempat tinggal kelelawar :
1) Gua Beloyot. Untuk mencapai gua harus berjalan kaki selama satu sampai dua jam. Sesampainya disekitar gua Beloyot pengunjung langsung disuguhi keindahan alam yang menakjubkan. Jalan setapak melintasi dibawah tebing gunung yang sangat indah dibawah gunung itu pengunjung bisa beristirahat, memutar sedikit sampai tanjakan menuju gua Beloyot. Tanjakan ini seperti memanjat tebing tetapi banyak pohon dan akar tempat berpegangan. Sebaiknya pemandu menyiapkan tali. Agar lebih bernuansa local tidak perlu menggunakan tali pemanjat tebing, tetapi menggunakan rotan. Raton tersebut bagus sekali dan kuat, dipegang terasa melengket ditelapak tangan. Saat memanjat menuju gua Beloyot, pemandu sangat dibutuhkan, memanjat didepan sebagai pemandu jalan dan menjaga dibelakang. Pastinya menjaga dan menjamin keselamatan pengunjung saat memanjat ditebing gunung. Begitu sampai di muara gua dan masuk…wah rasa lelah yang begitu  menguras tenaga langsung hilang dan segar. Nuansa langsung berbeda, hidung membaui aroma bau kotoran kelelawar. Dan langsung menyaksikan gambar-gambar telapak tangan, dan gambar beberapa jenis binatang. Gambar-gambar itu kita sebut saja Gambar Cadas Prasejarah. Gambar cadas itu ada yang rendah, ada sedang dan ada yang tinggi dilangit-langit gua. Keunikan gambar telapak tangan yang ada dilangit-langit gua itu sangat unik dan mengherankan, ada yang terbalik dan terputar, padahal sela-sela lubang untuk meletakkan telapak tangan sempit dan Nampak sulit. Telapak tangan itu seperti milik anak kecil, tapi bagaimana dia melekatkan tangannya dilangit-langit gua yang tiginya tidak kuran tiga meter dan seolah terputar itu. Menurut ahli gambar cadas Pindi Setiawan dari Institut Teknologi Bandung, gambar cadas tersebut adalah sangat dihormati, karena gambar itu dibuat setelah dilakukan ritual, artinya yang membuat gambar telapak tangan dan gambar beberapa binatang itu seorang yang sangat dihormati, dituakan, tokoh adat, kalau mereka waktu itu sudah mengenal ritual Belian, pastilah dia seorang Belian. Jadi gua yang ada gambarnya tersebut adalah gua tempat ritual ribuan tahun yang lalu, sedangkan gua tempat tinggal terpisah dari tempat gua ritual. Gua tempat tinggal pasti tidak jauh dengan mata air atau sungai air tawar. Karena air itu untuk segalanya buat manusia prasejarah sampai dengan sekarang. Oleh karena itu penting menjadi mata air, sungai air tawar, dan wilayah serapan air untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
2)  Liang Ara berada dibawah gunung kapur. Gunung kapur tersebut tinggi ditumbuhi pohon-pohon besar. akar-akar pohon itu menghunjam kedalam batu kapur melewati lubang-lubang dan celah-celah batu yang sangat keras dan kuat. Nampaknya pohon=pohon besar yang tumbuh digunung batu karts itu sangat subur, berarti makanan yang diserap akan pohon tersedia dan melimpah. Liang ara yang bisa dimasuku sekitar dua puluh meter saja, lalu lubang gua mengecil, apabial air sungainya sedikit lubang itu dapat dimasuki, apabila air sungainya dalam lubang tersebut tidak bisa dimasuki karena dipenuhi air yang mengalir deras dari dalam Liang Ara. Liang ara memiliki keunikan dimuaranya, bisa langsung masuk melalui sungainya, tetapi ada pula jembatan batu alam diatasnya, dari sana dapat melihat Liang Ara yang gelap gulita. Begitu pengunjung mendekat kemuara, mulailah terdengar suara kelelawar yang merasa terusik oleh kedatangan manusia. Pokoknya langsung masuk aja kedalam gua, untuk menikmati suasana eksotis dangan air sungai yang dalamnya sampai dipaha, dinginnya meresap sampai daging dan sumsum…..heeee…aaaaccchh…waaawww. luar biasa……

Selain spot-spot diatas, masih banyak tempat lain yang indah dan pantas untuk dikunjungi, Datau Tebo’ yang legendaries contohnya, tetapi butuh waktu lebih lama mencapai dan menikmatinya serta butuh tambahan biaya pastinya. Bagi peneliti pada umumnya mereka datang dan langsung menuju Liang Beloyot dan Liang Abu, karena disana memang tempat kunjungan para peneliti dari berbagai negara belahan dunia.

Jumat, 25 November 2016

KERATON SAMBALIUNG


DESA MERABU DG SERIBU GUA DAN PENINGGALAN PRASEJARAH













PENINGGALAN PEMAKAMAN BERSEJARAH








DESA MERASA DENGAN BUDAYA PESTA MEJA PANJANG





MAKAM SYECH ALI DJUNAIDI AL BANJARI



DESA BUDAYA KAMPUNG BENA BARU. MENYAKSIKAN ATRAKSI BUDAYA






MUSEUM BATIWAKKAL BERAU DI GUNUNG TABUR


MENYAKSIKAN MATAHARI TERBENAM DITEPIAN SUNGAI SEGAH


BANDAR UDARA KALIMARAU BERAU KALIMANTAN TIMUR


TAMASYA KE KABUPATEN BERAU OKE BUANGEEETTTSSS

TAMASYA KE NEGERI DIATAS LANGIT 
KABUPATEN BERAU KALTIM INDONESIA
BUKA PROMO UNTUK 7 MALAM GRUP 10 ORANG RP. 60.000.000

Kabupaten Berau yg memiliki luas wilayah lebih dari 34 ribu kilometer persegi ini sangat mudah untuk dikunjungi, karena memiliki Bandara yang sangat bagus dan representatif . Bandara terbaik tingkat Kabupaten/kota diseluruh Indonesia. Di bangunnya bandara Kalimarau Berau untuk penunjang kemudahan kedatangan wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia dan penjuru dunia.

Transportasi udara menuju Bandara Kalimarau Berau sbb :
1. Batam-Balikpapan-Berau
2. Jakarta-Balikpapan-Berau
3. Surabaya-Balikpapan-Berau
4. Surabaya-Berau
5. Jogjakarta-Balikpapan-Berau
6. Bali-Balikpapan-Berau
7. Makasar-Balikpapan-Berau
8. Samarinda-Berau
9. Tarakan-Berau
10. Bulungan-Berau
11. Singapore-Balikpapan-Berau

Untuk Promo Destinasi Wisata Berau, Cemerlang Jaya Tour and Travel memberikan kesempatan kepada wisatawan diseluruh Indonesia dan Internasional untuk datang ke berbagai destinasi wisata di Kabupaten Berau, dengan wisata petualangan 7 malam hanya Rp. 60.000.000 untuk 10 orang.
Tempat-tempat yang dikunjungi antara lain :
1. Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya;
2. Kampung Budaya Desa Bena Baru;
3. Desa Peninggalan Prasejarah Merabu;
4. Desa Merasa dengan Pulau Korservasi Orang Utan
5. Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban dan sekitarnya

Wisatawan, seluruh tamu kami layani dan kami jemput di Bandara Kalimarau Berau, pulangnya kami antar sampai Bandara Kalimarau Berau kembali.

Biaya tersebut tidak termasuk tiket pesawat pulang pergi.

Cemerlang Jaya Travel
Jl. Durian 3 Haur Gading No. 03 RT 07
Tanjung Redeb, Berau, Kaltim, Indonesia 77311
Telp. 0554 2021166 HP. 085249518790
email : ithursaprudin@gmail.com / kebudayaanberaukaltim@gmail.com
Pin bbm : 5CE9728F






PAKET TOUR BERAU 7 MALAM UNTUK 10 ORANG TOTAL Rp. 60.000.000

Siang rombongan tiba di Bandara Kalimarau Berau
1. Jemput di bandara menuju Hotel
2. Ceik in hotel
3. Istirahat

I. Paket hari pertama : Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya.
  
1. Mesjid Agung Bhaithul Hikmah Sholah Sunat dan naik Tower
2. Tem Phie Kong Tri Dharma
3. Pure Giri Natha Hindu
4. Keraton Sambaliung
5. Jalan ditepian sambaliung
6. Makam Syech Ali Djunaidi Al-banjari
7. Museum Batiwakkal Gunung Tabur
8. Mesjid Tua Keraton Gunung Tabur
9. Kerumah Putri
10. Rumah Pemangku Adat Gunung Tabur
11. Jalan ditepian Gunung Tabur
12. Pasar Sanggam Adji Dilayas
13. Teluk Bayur makan Gado-gado khas Berau
14. Melihat lihat peninggalan Perusahaan Batu Bara Belanda
       (Pasar, Lapangan Sepak Bola, Kantor, jalan-jalan)
15. Sore menjelang malam jalan-jalan ditepian sambil menikmati matahari tenggelam
16. Sholat Magrib di Mesjid Rayathul Ikhlas Jl. Pulau Derawan
17. Menikmati kuliner ditepian

II. Paket hari kedua : Menyaksikan Atraksi kesenian di Kampung Bena Baru
     ( 1 hari)
1. Melihat Kerajinan membuat Seraung/Tudung
2. Melihat kerajinan membuat kalung Manik
3. Melihat dan bertemu dengan nenek Telinga Panjang (Telenga Dado’)
4. Menyaksikan Atraksi Tari dan musik di Balai Addat :
    4.1. Musik Sampe
    4.2. Musik Jatung Otang
    4.3. Musik Lutung
    4.4. Tari Ngelam Memperebutkan Putri Cantik
    4.5. Tari Ngelam Anak-anak
    4.6. Kanjet Tengen atau Tuut (Tari Tungal)
    4.7. Tari Gerak Sama (menari bersama)
    4.8. Kanjet Lesung Osap (menari menumbuk beras bersama)
III. Paket hari tiga : Merabu Dua Malam.

1. Perjalan menggunakan mobil 3 jam sampai dikampung Merabu.
2. Sampai di Kampung Merabu, persiapan menuju Bloyot plus 2 orang pendamping lokal
3. Langsung Tracking menuju Gua Beloyot 2 jam
    3.1. Masuk gua Ara
    3.2. Masuk Gua Sedepan Bloyot
    3.3. Kabila 1
    3.4. Kabila 2
    3.5. Gua Beloyot Menyaksikan gambar telapak tangan dan binatang yang sudah berusia lebih
           4.000 tahun
    3.6. Masuk kegua Abu memancing ikan Lele untuk makan malam (Kristian Ketua LPM Merabu)
    3.7. Bermalam di gua Kabila. Makan malam dan sarapan pagi
    3.8. Turun menuju Kampung 2 jam

IV. Paket hari keempat : Merabu Dua Malam

1. Istirahat di kampung, persiapan menuju Nyadeng dan puncak Ketepu,
2. Naik Perahu Ketinting 20 menit dan jalan kaki 20 menit menuju Sungai Green Nyadeng
3. Istirahat dirumah pohon, masak makan siang
4. Mandi disungai Green Nyadeng (air sungai Awet Muda)
5. Melanjutkan perjalanan ke Puncak Ketepu 1,5 jam
    5.1. Menyaksikan keindahan alam dari puncak
    5.2. Menyaksikan Matahari Tenggelam
    5.3. Tidur di gua Ketepu, makan malam
    5.4. Menyaksikan Matahari Terbit, sarapan
    5.5. Turun menuju Kampung 2 jam

V. Paket hari Kelima : ke Gunung Nyapa di Kampung Long Lanuk

1. Dari Kampung Merabu – Kampung Long Lanuk 4 Jam
2. Makan Siang di Labanan
3. Sampai Kampung Long Lanuk jam 14.00
4. Rangsel di tinggal dikampung. Bawa peralatan untuk panjat dan turun masuk Gua
5. Naik perahu Ketinting 25 nebit
6. Sampai Gunung Belah
7. Menuju Gua Petau Gua Pemakaman orang Dayak Ga’ai jaman dulu 15 menit
8. Masuk Gua Lebo 2 jam
9. Turun liat sungai dalam gua Lebo Mandi dan berenang, memetik Sarang walet (Semoga ada)
10. Kembali ke Kampung Long Lanuk Buat Lemang
11. Istirahat dan tidur di Kampung Long Lanuk

VI. Paket hari keenam : ke Pulau Derawan

1. Perjalanan Long Lanuk-Tanjung Rede 1,5 jam
2. Naik Speadboat menuju Pulau Derawan 2 jam
3. Menginap di Derawan Beach
4. Meliput atau keliling pulau
5. Air pasang snokling dan menyaksikan Penyu berenang

VII. Paket hari ketujuh : Keliling Pulau

1. Pulau Sangalaki
2. Pulau Kakaban
3, Pulau Maratua

VIII. Paket kedelapan Pulang










TOUR BERAU 7 MALAM UNTUK 10 ORANG
BIAYA Rp. 60.000.000 DIGUNAKAN UNTUK

Hari Pertama :
Rombongan Datang Siang di Bandara Kalimarau :

1. Jemputan                       2 Mobil                
2. Makan siang                  10 orang                                                              
3. cek in Penginapan         5 kamar             
4. Makan Malam              10 orang              
                               
Hari kedua malam pertama :
Keliling Kota dan sekitarnya

1. Sewa Mobil sekitar kota                           2 mobil
2. Naik Tower Mesjid Agung                      
3. Makan Siang Gado-gado Teluk Bayur 10 orang
4. Makan Malam                                              10 orang

Hari ketiga malam kedua:
Menyaksikan Atraksi tari, musik, membuat seraung/tudung, membuat manik dan bertemu masyarakat Telinga Panjang

1. Sewa mobil                                                    3 mobil
2. Biaya Pertunjukan di Balai Kampung  dll
3. Biaya menyeberang                                   10 orang
4. Makan Siang                                                10 orang
5. Makan Malam                                              10 orang

Hari keempat dan kelima = malam ketiga dan malam keempat:
Ke Merabu 2 malam

1. Belanja makanan untuk 3 hari (Merabu dan Long Lanuk Nyapa/Meras)                                             
2. Sewa Mobil Kijang Inova          3 Mobil
3. Biaya penyeberangan pp
4. Pendamping lokal 3 hari x 2 orang
5. Sewa perahu Ketinting

Hari ke enam Malam kelima :
Ke Gunung Nyapa Long Lanuk/Merasa

1. Belanja ketan dan kelapa parut untuk bikin Lemang                                                   
2. Sewa mobil                                    3 mobil                                                                                                                
3. Makan siang di Labanan           10 orang
4. Sewa perahu Ketinting                                                                                                                            
5. Pendamping local 2 orang                                                                                                                       
6. Tidur di kampung Long Lanuk/Merasa. Makan malam dan sarapan      
7. Bikin Lemang dikampung/Konservasi orang utan dan air terjun             

Hari ketujuh malam keenam :
Ke Pulau Derawan                          
                               
1. Biaya Speadboat dari Tanjung Redeb-Pulau Derawan pp
2. Biaya Penginapan Cotage Derawan Beach dan makan
3. Biaya Speadboat keliling ke Pulau Sangalaki. Ke Pulau Kakaban dan Maratua

Hari kedelapan, malam ketujuh :
Pulang dari Pulau Derawan langsung menuju Bandara Kalimarau naik pesawat sore.
                                                                                                                                                               



Cemerlang Jaya Tour and Travel
Jl. Durian 3 Haur Gading No. 03 RT 07
Tanjung Redeb Berau, Kalimantan Timur 77311
Telp. 0554 2021166, HP. 085249518790
Pin BB. 5CE9728F. email : kebudayaanberaukaltim@gmail.com
Blogspot : http://saprudin01blogspot.co.id / saprudinithur

Direktur

Saprudin, M. Si