Tengkorak manusia itu sudah berusia 100 tahun lebih yang diletakkan dalam sebuah peti mati atau yang dikenal dengan Bleah. peti itu ditatah sedemikian rupa dengan alat pertukangan yang masih sangat sederhana. alat pelicin untuk menghaluskan bleah bagian luar belum menggunakan alat ketam, tapi menggunakan mandau. Didalam peti mati, mayat dilapisi dengan daun biru atau wos, daun itu biasa juga digunakan untuk dibuat penutup kepala seraung atau saung atau tudung. Didalam peti mati mayat laki-laki ada pecahan keramik, beliung (sejenis kapak), dan sejenis panci besi/kuningan, serta tikar anyaman halus dari rotan.Didalam peti mati wanita ada seikat sapu lidi dan panci yang lebih kecil dari yang ada dipeti laki-laki. Kedua Mayat laki-laki dan wanita tersebut diletakkan berlawanan arah. Peti mati atau bleah diletak diketinggian lebih 100 meter dimuara goa. Selama saya menelusuri goa Liang Lungun, baru di Liang lungun Merabu ini saya temukan dengan tengkorak manusia yang paling utuh dan sempurna.
Tengkorak manusia itu sudah berusia 100 tahun lebih yang diletakkan dalam sebuah peti mati atau yang dikenal dengan Bleah. peti itu ditatah sedemikian rupa dengan alat pertukangan yang masih sangat sederhana. alat pelicin untuk menghaluskan bleah bagian luar belum menggunakan alat ketam, tapi menggunakan mandau. Didalam peti mati, mayat dilapisi dengan daun biru atau wos, daun itu biasa juga digunakan untuk dibuat penutup kepala seraung atau saung atau tudung. Didalam peti mati mayat laki-laki ada pecahan keramik, beliung (sejenis kapak), dan sejenis panci besi/kuningan, serta tikar anyaman halus dari rotan.Didalam peti mati wanita ada seikat sapu lidi dan panci yang lebih kecil dari yang ada dipeti laki-laki. Kedua Mayat laki-laki dan wanita tersebut diletakkan berlawanan arah. Peti mati atau bleah diletak diketinggian lebih 100 meter dimuara goa. Selama saya menelusuri goa Liang Lungun, baru di Liang lungun Merabu ini saya temukan dengan tengkorak manusia yang paling utuh dan sempurna.
BalasHapus